0 views
|
0 likes
Kepalanya yang bertudung itu maju mundur seiring dengan batang ku yang keluar masuk mulutnya. Tanpa di suruh, dia terus menyuap batang ku ke dalam mulutnya. Seperti kelaparan gamaknya, dia menghisap batang ku penuh nafsu. Ianya membangkitkan nafsu ku ke tahap paling maksima. Tubuhnya yang berlutut di hadapan tidak ubah seperti sarung nangka. “Saya pun… Kita bersatu sekarang ye… ” bisik cikgu Kalsom seperti pelacur meyakinkan pelanggannya.